Sejarah berdirinya Perpustakaan Universitas Pawyatan Daha, tidak terlepas dari Sejarah berdirinya lembaga induknya yaitu Universitas Pawyatan Daha yang mana perkembangan Universitas Pawyatan Daha secara ringkas dan kronologis adalah sebagai berikut :
Akademi Management and Secretary, lahir 26 Februari 1977.
Kuliah dimulai 1 April 1977 dan diresmikan pada tanggal 25 Mei 1977 oleh Ketua Yayasan Haji R. Moh Soebagijono, dengan pidato ilmiah dari Bapak Dr. Abdurachman (Pembantu Gubernur Kediri).
Akademik Ilmu Administrasi (AIA) adalah bentuk lebih lanjut dari AMS, mulai tahun akademik 1979/1980. Status terdaftar diperoleh dengan SK Menteri P dan K tanggal 13 Februari 1980 nomor : 053/0/1980.
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), kelanjutan dari AIA, dibentuk tahun akademik 1982/1983 dan memperoleh status terdaftar dengan SK Menteri P dan K tanggal 6 Mei 1983 nomor 0239/o/1983.
Universitas Pawyatan Daha sebagai perubahan dan kelanjutan dari STIA dilahirkan pada tanggal 25 Mei 1986.
Sejak berdirinya, pada tahun 1977 Universitas Pawyatan daha telah mulai membentuk dan membina perpustakaan dalam lingkungannya. Tugas pelayanan perpustakaan ditujukan terutama untuk membantu dan melayani kebutuhan Pustaka para civitas akademik. Setelah melewati berbagai perubahan dan penyesuaian, Pimpinan Universitas Pawyatan kemudian memutuskan dan mengesahkan SK pendirian perpustakaan melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Pawyatan Daha No. 075/UPD/Q/II/2001, tanggal 2 Februari 2001 dengan nama “PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PAWYATAN DAHA”. Perpustakaan Universitas Pawyatan Daha merupakan unit pelaksana teknis dan juga berupakan bagian dari fasilitas yang disediakan Universitas guna menunjang kebutuhan informasi/pustaka bagi para civitas akademik di lingkungan kampus.
Fungsi dari perpustakaan untuk lingkungan akademik adalah :
Sumber informasi. Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku, majalah, dan sejenisnya serta karya rekaman seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya. Dalam kaitannya dengan fungsi simpan, perpustakaan bertugas menyimpan khazanah budaya hasil masyarakat.
Sarana pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan merupakan sarana pendidikan non formal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan pendidikan sekolah.
Penelitian. Perpustakaan sebagai penunjang kegiatan penelitian dalam rangka fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi, perpustakaan menjadi sumber informasi yang menjadi acuan dalam mencari literatur.
Pengabdian masyarakat. Perpustakaan menjadi sarana pendukung dalam pelaksanaan salah satu fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi.
Rekreasi. Perpustakaan sebagai tempat untuk menikmati rekreasi kultural dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada perpustakaan umum.